KANban
Kanban?? Berasal dari bahasa jepang yang mempunyai arti Kartu atau papan, konsep ini adalah bagian dari konsep lean manufacturing, pertama kali kanban dirancang oleh YOYOTA, Kanban menjadi alat yang efektif untuk mendukung jalannya sistem produksi secara keseluruhan, Selain itu, terbukti merupakan cara yang sangat baik untuk
meningkatkan produksi karena akan meminimaliskan kesalahan kirim bahan-bahan produksi
Sesuai dengan tujuan LEAN yaitu “Lean manufacturing mengembangkan sistem pengiriman bahan yang sesuai” maka kanban ini digunakan yntuk memesan bahan-bahan dari supermarket( Tempat pusat penempatan bahab-bahan produksi yang telah tertata dan terstruktur) dengan tujuan akan mengurangi kesalahan pengiriman bahan-bahan dan menjaga kebersihan di area produksi. Kanapa dengan kanban area produksi bias terjaga kebersihannya?.. karena dengan kanban suatu produksi akan dapat meproduksi sesuai dengan kemampuannya dalam artian bahan-bahan produksi yang terletak di area produksi jumlahnya akan sesuai dengan kapasitas produksi di area produksi.
Berikut adalah penerapan system kanban di produksi garment, biasanya kanban cenderung mengarah ke PULL system, dan dimulai dari proses paling akhir, berikut flow proses sederhana kanban
Dari gudang yang sudah tahu jumlah permintaan garment jadi segera dibuat permintaan garmen ke sewing, kemudian sewing akan membuat kanban untuk meminta panel ke bagia cutting sesuai dengan kempuan produksi sewing , setelah itu panel akan dijahit kemudian setelaj jadi garment akan dikirim ke gudang sesuai dengan jumlah kanban dari gudang, tentunya dalam proses sebenarnya tidak sesimple gambar di atas msih banyak pihak yang terkait satu sama lain yang bberkoordinasi dan sistem yang kompleks.
Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Oleh karena itu, seorang supervisor harus memiliki kompetensi berkualitas tinggi yang mencakup keterampilan membangun relasi di antara atasan dan bawahan; keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal, kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas melakukan supervisi terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan emosional dan mind set positif.
TUGAS SUPERVISOR
1. Planning (Merencanakan)
Seorang supervisor harus mempunyai planning untuk membawa linenya kearah yang lebih baik dalam hal ini sipervisor harus:
a. Memahami situasi yang sedang berlangsung
Seorang supervisor harus tanggap dengan situasi yang terjadi, bila terjadi masalah supervisor akan lebih tanggap untuk menghadapi dan mengatasi masalah tersebut.
b. Memahami tujuan
Seorang supervisor harus benar-benar memahami tujuan dia akan membawa Linenya ke arah mana?..intinya seoarang supervisor harus membawa linenya untuk menjadi lebih baik, dengan tujuan yang terencana, contoh tujuan seorang supervisor adalah(mempunyai tujuan meningkatkan RFT yang hingga>95%, prosentase trimming turun hingga<=1%, nilai repair yang kecil <=4%, dan 6S yang telah berjalan, Efisiensi yang tinngi hingga 100%).
c. Efektif dalam pencapain target
Seorang supervisor harus mempunyai strategi agar cepat untuk pencapaian terget ( tujuan).
2. Mengorganisasi
a. Mampu membagi-bagikan pekerjaan
Seorang supervisor harus mengerti dan paham dengan kemampuan anak-anaknya (Operator), sehingga pembagian pekerjaan kepada anak2nya akan tepat
3. Keanggotaan
a. Memperhatikan operator
Seorang supervisor memperhatikan keinginan dan kehendak anak buah, sehingga supervisor dapat membimbing atau mengarahkan mereka dengan tepat
b. Mengembangkan SDM operator
Pengembangan SDM operator merupakan tugas utama dari supervisor, operator harus ditraining hingga mempunyai multi skill. Sehingga dalam penerapannya nanti tidak mengalami kesulitan dalam pembagian tugas menjahit.
4. Kepemimpinan
Supervisor harus bisa memimpin line nya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, dan tentunya kepemimpinan ini dilakukan dengan cara yang baik, tidak melanggar HAM (Hak asasi manusia) serta mengutamakan demokrasi
5. Mengontrol
Setelah tujuan tercapai supevisor harus mengontrol dan mampu mengukur kemampuan operator dan bisa mengambil putusan/tindakan
Setiap supervisor harus selalu sadar bahwa jika dia ingin berprestasi menjadi supervisor andal di tempat kerja, maka dia harus mampu mengubah persepsi dan kualitas dirinya menjadi lebih efektif dengan pikiran dan tindakan positif. Dan untuk mengubah dirinya secara efektif, dia harus mengenal apa yang dia kerjakan, siapa yang membantu pekerjaan dia, serta apa saja alat - alat terefektif yang
dia perlukan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan sempurna. Setiap pekerjaan harus dilakukan melalui serangkaian proses kerja yang efektif dan tepat sasaran. Peran kerja supervisor tidak boleh sekedar menjadi ban serap atasannya, supervisor tetaplah seorang pemimpin walaupun otoritasnya sangat terbatas. Dan sikap perilaku supervisor andal tidak akan pernah melempar tanggung jawab kepada atasan, tapi akan membangun tim unit kerja yang efektif untuk secara terampil memecahkan masalah dan membuat solusi terhebat.
'' 3 Jangan....1, jangan membuat barang yang tidak sesuai dengan Standart....2, Jangan menerima barang yang tidak sesuai dengan Standart...3, jangan meneruskan barang yang tidak sesuai dengan Standart..”. Mungkin kata-kata itu tidak asing buat kita, karena suara Itu dapat kita dengarkan saat pagi, siang dan sore. Audio 3 jangan sebenarnya adalah suatu sarana untuk mengingatkan semua karyawan dan karyawati PT. Morich Indo Fashion untuk mengurangi kesalahan produksi, sehingga kerugian dapat ditekan seminim mungkin..
1. Jangan membuat barang yang tidak sesuai standart Suatu industri garment yang besar dan mempunyai Skala international, tentunya mempunyai standart Kualitas hasil produksinya. Pada intinya point pertama 3 jangan, yaitu “ Jangan membuat barang yang tidak sesuai standart” adalah, sebisa mungkin Operator membuat barang yang bagus (kualitas bagus). Dalam arti panel/garment yang dijahit harus sesuai dengan pola, jahitan bagus, posisi tepat dan tentunya bebas dari sisa-sisa benang proses jahit (UNTRIMMING).
2. Jangan menerima barang yang tidak sesuai dengan standart Kerja sama adalah kunci dari sebuah kesuksessan suatu Line, mengingatkan dan diingatkan adalah Salah satu bentuk karjasama, point ke-2 dari 3 jangan bermaksud agar operator mempunyai kerjasama yang bagus. Kita harus bisa menjadi QC diri sendiri dan QC orang lain agar panel/garment yang dijahit tidak telambat diketahui bilamana ada kesalahan, sehingga bisa dengan cepat bisa teratasi dan tidak terjadi pemborosan.
3. Jangan meneruskan barang yang tidak sesuai dengan standart Pada point ketiga, operator dituntut untuk mempunyai kesadaran untuk tidak meneruskan panel/garment yang dijahitnya bila terjadi masalah, karena bila diteruskan akan mengakibatkan dampak yang buruk. Diantaranya membuat kualitas output tidak sesuai dengan standart, membuang waktu untuk repair garment dan banyak kerugian-kerugian yang lain. Jika terjadi masalah pada garment/panel, berhentilah segera perbaiki/repair garment tersebut. Setelah selesai baru teruskan ke proses berikutnya. Intinya 3 jangan mengajak kita untuk membuat barang yang mempunyai kualitas bagus sejak dini,.
Mungkin kita sering mendengar kata2 Lean,...RFT...6s...dsb, tapi pertanyaanya adalah?..., apakah kita mengetahui arti ini semua.....? klo belum tahu, mudah2an artikel ini sedikitmembantu........
RFT (Right First Time)...yang artinya: Pada saat proses pertama, hasil produksi harus sesuai standart(Kualitas bagus).. hal ini bertujuan untuk menekan kerugian akibat cacat produksi,di bawah ini adalah sebagian bentuk kerugiannya:
1.Biaya produksi akan tinggi;
2.Banyak waktu yang terbuang, karenadigunakan untuk memperbaiki barangproduksi yang cacat;
3.Output produksi akan rendah, karena barang produksi akanberputar diarea Produksi, kerena mengalami prosesrepair
4.4. Dll.
Dari contoh diatas sudah dapat dipahami arti pentingnya RFT, Bagaimana menerapkan RFT pada Pada suatu line garment
Grafik RFT yang naik adalah idaman sebuah line di industry garment, tetapi untuk mendapatkan itu semua tentu tidak mudah, perlua adanya komitmen antara Line, SPV, IE dan management, komitmen mau bekerjasama dan didukung ole system yang bagus, tentunya system ini harus bias diterima oleh pihak2-pihak yang terkait. APA yang membuat grafik RFT turun di line?
1. Nilai untriming(Potong benang tidak mempet) yang
tinggi.
2. Nilai reject dan repair yang tinggi,
3. Noda pada garment
3. dll.
APA yang harus dilakukan untuk meningkatkan RFT??? Jawabanya adalah pahami dan laksanakan 3 jangan, yaitu
- Untuk mengurangi nilai repair dan reject akibat Human error
1. Jangan membuat barang yang tidak sesuai standart;
2. jangan meneruskan barang yang tidak sesuai dengan standart
3. Jangan meneruskan barang yang tidak sesuai dengan standart
- Untuk mengurangi nilai repair dan reject akibat Human M/C
Kerusakan mesin memang sering terjadi, maka diperlukan kerjasama antara line dan mekanik, mekanik yang handal merupakan salah satu factor untuk mengurangi repair akibat kerusakan mesin, keahlian, kecepatan, keakuratan dan felling yang baik terhadap mesin perlu dimiliki seseorang mekanik. Bagaimna seorang mekanik mengetahui adanya kerusakan mesin??..Andon..? ..ya perlu adanya andon untuk mengirim sinyal-sinyal berupa suara dan cahaya untuk mengetahui lokasi kerusakan mesin (Akan dibahas lebih tuntas di pembahsan kanban di wordprees ini)
- Untuk mengurangi nilai repair dan reject akibat Human M/C
Operator harus mempunyai jiwa memilik, operator diharapkan bias menjga kebersihan tangan dan mesin, dengan harapan garment yang akan dia jahit akan terjaga kebersihanya, bila mana noda berasal dari oil mesin atau karat segera hubungi pihak mekanik.